Muslim Muslimah Gathering++ 2012

Weekend yang lalu, saya mengikuti sebuah acara yang diadakan oleh Imuska, lembaga muslim Indonesia di Korea. Acara ini berlangsung di Busan, sehingga tidak sulit bagi saya untuk mencapai dan mengikuti acara ini. Dalam acara ini, teman-teman pengurus masjid Busan, Pumita, menerima rombongan Imuska dari Seoul. Kami semua berkumpul di masjid Dusil utnuk solat magrib, makan malam, solat isya, ngobrol-ngobrol, dan tidur bersama.

Keeseokan harinya, setelh solat subuh, seluruh peserta berangkat menuju suatu tempat bernama Taejongdae. Tempat ini adalah salah satu obyek wisata yang cukup terkenal di Busan. Ini adalah alasan kedua saya mengikuti acara ini selain karena saya ingin berkumpul bersama orang Indonesia lagi (kuliah UT sudah berakhir, tidak ada tempat untuk saya bertatap muka dan ngobrol bersama orang Indonesia). Kami berangkat naik bus dan sampai di Taejongdae sekitar pukul 9.

Yang pertama kami lakukan adalah bergotong royong membawa makan siang, lengkap dengan minuman dan snack, menuju lokasi acara. Jalan yang ditempuh ternyata cukup jauh dan menanjak. Namun karena ada banyak orang, maka kami pun dapat bergantian membawa barang-barang tersebut. Sampai di lokasi, panitia mempersiapkan tikar, spanduk, dll, sedangkan para peserta sudah berhamburan untuk berfoto atau memfoto keindahan Taejongdae.

Acara pun dimulai dengan pembacaan susunan acara oleh MC. Tidak lupa, karena ini acara gathering muslim, acara juga dibuka dengan ucapan basmalah, diikuti pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an disertai saritilawahnya. Acara utama pada hari itu, menurut saya, adalah Tauziah yang diberikan oleh Ustadz Agus Santosa, LC (semoga namanya benar). Beliau menyampaikan tentang ukuhuwah islamiyah, tema yang disesuaikan dengan acara ini, yaitu gathering. Beliau memberikan cerita-cerita tentang bagaimana Rasulullah SAW berukhuwah dengan orang lain. Tidak hanya itu, beliau juga menyampaikan kewajiban dan hak muslim terhadap muslim lain. Sebenarnya materi ini sudah sering saya dapatkan saat kuliah atau bahkan saat SMA dulu. Namun hal yang membedakannya adalah saya selama di sini jarang sekali mendengarkan ceramah-ceramah kerohanian seperti ini. Jumatan pun menggunakan Bahasa Urdu yang saya tidak paham sama sekali. Jadi, cerama kemarin memang sangat berkesan bagi saya.

Acara dilanjutkan dengan game kerjasama tim. Lumayan, saya mendapatkan beberapa teman baru di tim ini meskipun gamenya standar komunikata dengan instruksi yang luar biasa panjangnya. Setelah game, saat yang ditunggu pun tiba, yaitu makan siang. Kami makan siang berlaukkan ayam bakar dan tahu goreng yang dimasak oleh Mas Harist anak PNU dkk. Seusai makan, acara pun selesai. Tinggal tersisa beberapa saat untuk berfoto ria. Jam 2, rombongan Seoul kembali ke Seoul menggunakan bus. Tinggallah saya, Mas Boy si presiden Perpika, rombongan Gwangju, dan rombongan Daejeon tersisa.

Karena merasa terlalu sayang untuk melewatkan tempat seindah Taejongdae, kami melanjutkan acara itu dengan berjalan-jalan mandiri. Karena itulah judul artikel ini adalah Muslim Muslimah Gathering ++. Kami naik kereta yang entah mengapa disebut Mas Boy sebagai odong-odong. Kereta itu membawa kami mengelilingi Taejongdae, dan kami berhenti di tempat paling terkenal dari Taejongdae, yaitu Lighthouse, alias mercusuar. Tidak berpanjang lebar, silakan menikmati keindahan Taejongdae.

 

Leave a comment